Berkuda Bak Satria di Film Kolosal , Candi Gedong Songo

7 Jan

 

eka kuda candi gedong songo

Ketika saya memposting foto ini, maka komentar seorang teman adalah,

wahhh dimana itu..

Seperti film kolosal , menunggang kuda.

Wew… kuda dan pemandangan gunung. Klik banget.

Itu lah beberapa komentar pengunjung wall saya.

Dan saya langsung cengir-cengir ngakak. Mbatin dalam hati alias bicara sendiri. He he he he.. belom tau dia perjuangan untuk bisa dapat foto dan menikmati perjalanan mengunjungi Candi Gedong Songo.

Nah, percaya lah saya kalau dengan selentingan seperti ini, kalo mau cantik ya harus ada yang di korbanin dan bersakit sakit. Iya, kamu harus mau diet setengah mati. Ndak bisa sembarangan makan. Minum vitamin E, C, A, B, C dan lain lain. Harus rajin perawatan wajah, tubuh, kuku, tangan, rambut, betis ehhhh enggak ya yang terakhir ha ha ha ha…. Kita lewatkan bagian yang bilang kalo mau cantik ya cantik hati dan inner beauty ndak perlu dipoles sana sini (ini mah gueehh banget,ndak mau rempong dan ndak punya duit banyak untuk perawatan, mending duitnya saya pakai untuk tabungan travelling) .

Trus apa hubungannya kakak ^_^ hi hi hi hi hi…..

Saya mau cerita sedikit perjuangan saya dengan mbak kuda yang cantik banget itu, iya yang saya tunggangi itu.

Sebelumnya saya gak kebayang bakalan mengunjungi tempat yang harus naik kuda untuk dapat menikmati objek wisata. Sebenernya bisa tidak naik kuda cuma tekturnya kanberbukit bukit dan jauh. Turis Indonesiahh manja dengan tidak pakai kaki karena kuatir capek he he he he….

Oke balik lagi ke inti cerita, ini saya mengunjungi objek wisata bernama Candi Gedong Songo yang terletak di daerah Bandungan di lereng Gunung Ungaran. Gedong berarti bangunan, songo berarti sembilan. Sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Bernama Candi Gedong Songo karena terdapat 9 buah candi yang tersebar di sepanjang lereng gunung ini. Kebayang donk capeknya naik naik ke puncak gunung tinggi..tinggi sekalii…. ehh kok nyanyi he he he he…

Baiklah setelah saya deskripsikan kondisi dilapangan yang harus naik bukit-bukit dan menanjak maka disana tersedia banyak jasa kuda untuk mengeliling kompleks candi. Untuk keliling semua candi tarifnya RP 50.000.

Foto-0131

Baik lah, ini yang kita tunggu. Topik awal penulisan ini. Seperti yang kita ketahui, kuda itu tinggi. Naiknya aja susah. ketika sudah sampai di atas kuda. Awwwwwww…. jauh dari bumi saya. mulai jalan…. ada bapak yang mengendalikan kuda. Tetap memegang tali kokang kuda sambil membawa cambuk. Saya diatas kuda, bapak di bawah kuda… ehhhh disamping kuda sambil jalan maksud saya. Tibalah saya harus menaiki jalan setapak kecil yang pinggirnya jurang, ya gak jurang banget lah tapi kalau saya njelusup jatuh kesana pasti sakit banget..

Dan karena jalan setapak kecil kudanya di suruh jalan sambil dipukul pantatnya pakai cambuk, tentu saja bersama saya diatas yang masi teriak teriak nangis, sumpah airmata sudah menggenangi mata, saya takut ketinggian. Dan bapak itu kari lari kecil mengikuti di belakang. Bapak itu juga sambil memberi perintah pada saya, “Pegang tali nya tarik ke belakang sedikit” kemudian, “Kalau jalanan menurun badan diturunkan, dan kalau jalanan menanjak badan di tegakkan ”. Duh pak seremnyaaaa.. kalau kudanya melarikan diri. papaknya ketinggalan jauh trus nasib saya gimana ini diatas kuda. Seumur umur baru kali ini jalan dengan kuda beneran. Biasanya naik delman atau foto doank duduk diatas kuda.

saya pun terisak minta turun. turunin pak….

Bapaknya kembali berseru ditengah tengah lari lari mengejar saya, “udah mbak tenang aja… ga kenapa kenapa.. “

sekarang tarik talinya yang kencang badan ditegakkan, lanjutnya. Dan ajaib kudanya melambat. Pfiuhhhhh…..ampunnnn….

Yah begitulah di balik foto yang keren dan pemandangan yang keren terdapat tubuh yang kemringet dingin karena ketakutan.

Sekian postingan saya kali ini. sampai ketemu di postingan lainnya.

Keterangan foto:

Semarang, 2011

Foto-0134

Foto-0133

 

Leave a comment